Saat melakukan survey atau akan menggunakan alat ukur, proses kalibrasi merupakan tahapan yang harus dilakukan. Tujuannya agar alat ukur yang digunakan tetap terjamin akurasinya. Contoh kalibrasi yang bisa ditempuh dalam dunia pengukuran misalnya kalibrasi pada termometer.
Mengetahui Apa Saja Contoh Kalibrasi
Kalibrasi sendiri merupakan satu rangkaian kegiatan yang kemudian membentuk koneksi antara nilai oleh instrumen yang ditunjukkan serta nilai yang diwakili oleh bahan ukurnya dengan nilai-nilai yang telah diketahui dan berkaitan dengan besaran yang diukur tersebut namun dalam kondisi tertentu. Secara sederhana dapat diartikan bahwa kalibrasi adalah proses verifikasi pada sebuah alat ukur untuk memastikan bahwa alat-alat ukur tersebut sudah akurat.
Kalibrasi ini terutama dibutuhkan untuk alat-alat ukur baru, alat ukur yang digunakan setiap waktu-waktu tertentu atau bahkan perangkat pengukuran yang digunakan setiap jam operasi tertentu. Di Indonesia sendiri terdapat sebuah lembaga tertentu yang menjadi pusat penelitian kalibrasi dimana lembaga tersebut memiliki standar pengukuran paling tinggi, sehingga kemudian dijadikan dasar bagian kalibrasi untuk perangkat pengukuran lain.
Proses kalibrasi ini juga dibutuhkan antara lain apabila suatu perangkat pengukuran mengalami getaran ataupun tumbukan dimana getaran atau tumbukan tersebut berpotensi dalam mengubah kalibrasinya. Bisa juga kalibrasi dilakukan saat suatu hasil observasi diragukan atau dipertanyakan kevalidannya. Maka, dalam kondisi-kondisi tersebut, kalibrasi akan dibutuhkan.
Contoh kalibrasi yang sering ditemukan ini bisa dilihat dari jenis-jenis kalibrasi itu sendiri. Seperti beberapa contohnya sebagai berikut.
- Kalibrasi pada Termometer
Contoh pertama kalibrasi bisa ditunjukkan pada termometer. Proses kalibrasi dilakukan pada termometer sehingga apabila terjadi kesalahan indikasi maupun adanya koreksi dapat disesuaikan melalui adanya konstanta kalibrasi. Dengan demikian selanjutnya termometer akan menunjukkan pengukuran atau skala temperatur sebenarnya dalam satuan Celcius serta pada titik tertentu yang ada di skala. Biasanya digunakan pada alat ukur dengan suhu (-)2000 hingga 1700°C. Contohnya pada oven, cold storage dan lain sebagainya. - Kalibrasi Besaran Dimensi
Contoh selanjutnya kalibrasi dilakukan pada perangkat yang digunakan untuk mengukur panjang seperti mikrometer, gauge block atau caliper. Alat-alat ukuran tersebut memiliki kemampuan pengukuran hingga resolusi 0,00001 mm. - Kalibrasi untuk Besaran Volume
Proses kalibrasi juga dilakukan pada perangkat-perangkat pengukur volume seperti gelas laboratorium, flow meter cairan dan lain sebagainya. Sesuai dengan jenisnya, kalibrasi ini dilakukan untuk verifikasi akurasi alat ukur pada besaran volume dan aliran. - Kalibrasi Besaran Massa
Contoh selanjutnya adalah kalibrasi yang dilakukan pada alat ukur untuk mengukur besaran massa. Kalibrasi ini contohnya dilakukan pada perangkat-perangkat pengukuran massa yang bisa sampai kelas E2. Misalnya pada alat pengukur timbangan, anak timbangan dan lain sebagainya. - Kalibrasi pada Peralatan Rumah Sakit
Peralatan-peralatan yang digunakan di rumah sakit seperti tensimeter, ECG, incubator, suction dan lain sebagainya juga memerlukan proses kalibrasi. Tujuannya tentu saja agar peralatan tersebut menunjukkan hasil pengukuran yang valid dan akurat. - Kalibrasi Besaran Listrik
Dalam penggunaan yang lebih umum lainnya, kalibrasi juga dilakukan pada alat-alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik. Contohnya adalah kalibrasi pada amperemeter, Voltmeter, Ohmeter dan lain-lainnya.
Itulah tadi penjelasan singkat tentang apa itu kalibrasi dan beberapa contoh kalibrasi dalam penggunaan yang berkaitan dengan sehari-hari. Dari penjelasan tersebut kini Anda tahu bukan, bahwa setiap alat ukur sebelum dilakukan harus melalui proses kalibrasi agar hasil yang ditunjukkan valid dan akurat. Dengan begitu, hasil observasi yang dilakukan dengan menggunakan perangkat pengukuran tersebut juga diakui valid dan akurat.